GH

Curhat Janda Muda yang Ngaku jadi Objek Seks Pejabat, Dipaksa Bersetubuh di Mobil dan Janji Dinikahi

Berikut curhatan janda muda yang terjebak menjadi objek seks oknum pejabat pemrov.

Siap kawin kontrak selama satu tahun, syarat yang diajukan wanita ini bikin  geleng kepala, harus lebih dari 4 cm! - Hageuy.com



Janda muda tersebut melaporkan oknum pejabat Pemprov Sumut karena merasa ditipu.

Janda berinisial DS tersebut dijanjikan akan dinikahi namun tak kunjung dilakukan.


Curhat Janda Muda yang Ngaku jadi Objek Seks Pejabat, Dipaksa Bersetubuh di  Mobil dan Janji Dinikahi - Tribun Lombok

Padahal si janda telah menuruti keinginan pria tersebut.

Si janda bahkan melayani nafsu sang pejabat.

Ia pun langsung melaporkan perbuatan S ke Subdit V/Cyber Crime Polda Sumut, Rabu (9/9/2020), atas kasus pidana Undang-undang ITE tentang Perbuatan Porno Melalui Media Sosial (medsos).

Laporan DS ke Polda Sumut tertuang dalam nomor STTLP/1421/VII/2020/SUMUT SPKT III.

Didampingi kuasa hukumnya, Hisar Yudika Purba dan Kesatria Tarigan, DS menjelaskan berkenalan dengan S tahun 2019 dari sosial media.

"Kenalan 2019 tapi pertemuan pertama 2020. Pertemuan itu berlangsung karena ada keperluan bisnis. Di pertemuan kedua, saya sudah mulai melihat gelagat dia tidak baik," ujarnya, Rabu (9/9/2020).

S mulai berani menggoda DS, bahkan meminta berhubungan badan di dalam mobil.

"Saya punya bukti soal dia minta itu, setelah itu hubungan kita berlanjut."

"Setelah beberapa bulan berhubungan intens, di mana saya dijadikan objek seks beliau."

"Salah satu contoh, di mana pun ia ingat selalu meminta, mau itu di mobil, video call dengan keadaan saya telanjang padahal sedang jam kantor," sambungnya.

DS melaporkan S karena pejabat tersebut ingkar janji.

"Dia menipu dengan berjanji menikahi namun tidak."

"Jadi ia saya laporkan kasus pornografi karena saya jadi objek seksnya," bebernya.

Informasi yang berhasil dihimpun wartawan www.tribun-medan.com, DS terlebih dahulu dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.

Dirinya dilaporkan karena menulis komentar di postingan akun media sosial (facebook) milik S.

"Jadi, apa yang dia laporkan itu sangat tidak manusiawi."

"Saya yang jadi korban iming-iming, kok malah saya yang dilaporkan."

"Padahal di hari-hari sebelum dia melaporkan saya ke polisi, dia mengajak saya berhubungan intim, bahkan ada yang di dalam mobil. Kan kurang ajar banget itu," katanya.

Meski sudah melaporkan DS, S masih tetap mengajak berhubungan suami-istri.

"Tapi yang anehnya, setelah saya dilaporkannya, kita masih bertemu beberapa kali dan menjalani hubungan layaknya suami istri di hotel."

"Itu yang membuat saya kecewa luar biasa," sebutnya.

Terkait upaya perdamaian, DS mengatakan tidak ada upaya apapun.

"Tidak ada upaya baik apapun setelah dilaporkan."

"Ada beberapa kali mediasi yang dilakukan namun tidak ada titik temu," katanya.

Harapannya, sambung DS, agar kasus ini segera diproses.

Hingga berita ini diterbitkan, Tribun Medan belum dapat mengonfirmasi pejabat berinisial S yang dilaporkan DS.

Hingga berita ini tayang oknum kepala dinas belum bisa dikonfirmasi, Tribun-Medan.com sudah menugaskan sejumlah wartawan untuk menghubungi atau menemui kepala dinas. Namun, belum bisa dikonfirmasi.

LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...

Selain Ubah Garuda Pancasila, Ormas di Garut Ini Bikin Uang Sendiri

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak menampik kiprah ormas tersebut memang melakukan banyak pelanggaran.

Selain Ubah Garuda Pancasila, Ormas di Garut Ini Bikin Uang Sendiri

Kepala Bakesbangpol Garut, Wahyudijaya mengatakan dengan mengubah logo Pancasila maka ormas itu sudah melakukan berbagai pelanggaran termasuk administrasi.

"Padahal sangat jelas siapa pun dilarang mengubah lambang negara Republik Indonesia, seperti Pancasila dan bendera Merah Putih," ujar Wahyudijaya, Selasa, 8 September 2020.

Baca Juga: Geger, Sebuah Organisasi di Garut Ganti Lambang Garuda Pancasila

Terkait itu, ia menjelaskan Bakesbangpol Jawa Barat dan Bakesbangpol Kabupaten Garut beserta pihak terkait lainnya akan menggelar rapat. Rapat tersebut akan membahas tentang temuan ideologi yang merupakan gerakan baru di masyarakat yang dinilai berbahaya.

Ada dugaan Tunggul Rahayu sebagai ormas yang menyimpang. "Ormas Tunggul Rahayu itu mengajukan legalitas dengan menjanjikan kompensasi, tetapi ini diduga menyimpang," ujarnya.

Dugaan menyimpang itu diperkuat fakta baru bahwa ormas tersebut mencetak uang sendiri. Hebohnya, uang yang bergambar presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, yang diganti dengan foto penanggung jawab ormas Tunggul Rahayu.

Ormas tersebut juga mengubah lambang Garuda Pancasila dengan kepala burung Garuda menghadap ke depan, ditambah dengan mahkota di atas kepalanya.

"Dan, ada kalimat lain di bawah Bhinneka Tunggal Ika, yaitu Soeneta Logawa," katanya.

Sementara itu, disinyalir pengikut ormas Tunggul Rahayu sudah mencapai ribuan orang. Bukan hanya di Kabupaten Garut, tetapi sudah menyebar ke daerah lainnya hingga Kabupaten Majalengka. "Kami masih terus melakukan pendataan," ujarnya. 


LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...

Miris! Wanita Tewas saat Bersetubuh dengan Suami Orang Gegara Lemas.

Kapolres Ngada AKBP Rio Cahyowi melalui Kasat Reskrim Polres Ngada I Ketut Rai Artika menjelaskan, pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap satu orang pelaku inisial KU di rumahnya. Ia ditangkap atas dugaan tindak pidana membiarkan orang lain yang membutuhkan pertolongan sehingga mengakibatkan meninggal dunia.

Sewot Tak Bisa Lampiaskan Nafsu, Foto Mesum Pacar Disebar ke Rekan-rekannya  - Bagian 1

Tim Gabungan Satuan Reskrim (Buser) Polres Ngada dan Anggota Polsek Golewa dibawah pimpinan Kasat Reskrim Polres Ngada dan Kanit Tipikor Polres Ngada IPDA Anselmus Leza dan Anggotanya menangkap KU berdasarkan surat perintah tugas yang ditanda tangani oleh Kapolres Ngada.

Kasat I Ketut Rai Artika menjelaskan, sebelum kejadian tersebut korban inisial EE dan tersangka inisial KU menjalin hubungan asmara. KU diketahui sudah beristri.

Sehari sebelum kejadian, Senin 10 Agustus 2020 antara korban dan tersangka janjian untuk bertemu di TKP melalui pesan inbox media sosial Facebook.

Korban sempat mengeluh dengan mengeluarkan kata-kata Kaka saya lemas.

Pada Selasa, 11 Agustus 2020 pukul 18.42 wita korban dan tersangka bertemu di tempat kejadian, pada saat itu antara korban dan tersangka terjadi hubungan badan layaknya suami-Istri.

"Yang mana dalam berhubungan badan tersebut baru berjalan sekitar  lima menit. Korban sempat mengeluh dengan mengeluarkan kata-kata “Kaka saya lemas”, setelah mengeluarkan kata-kata tersebut saat itu tersangka mendengar suara ngorok korban dan dan merasakan air keluar dari kemaluan korban,” katanya saat dihubungi Tagar, Selasa 8 September 2020.

Ia menambahkan, di saat yang bersamaan korban mengalami kejang-kejang dan selanjutnya diam tak bergerak. Melihat hal tersebut tersangka panik, dan mencoba menggoyang badan korban.

"Akan tetapi saat itu korban diam saja dan saat itu korban sempat memakaikan baju dan celana korban. Tersangka sempat menunggu ditempat kejadian sekitar 10 menit," katanya.

Selanjutnya tersangka meninggalkan korban dalam keadaan tergeletak di TKP sambil membawa serta Handphone (HP) milik korban dan menyimpan HP tersebut dirumahnya.

Pada Jumat 14 Agustus 2020 tersangka mendengar penemuan mayat korban dan saat itu juga tersangka membuang HP milik korban ke laut untuk menghilangkan jejak percakapan antara korban dan tersangka.

"Polisi akhirnya menangkap pelaku. Saat dilakukan penangkapan, pelaku tidak melakukan perlawanan," ujarnya.

Untuk sementara pelaku dikenakan pasal 306 Ayat (2) KUHP dengan ancaman pidana paling singkat sembilan tahun. 


LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...

Kenal Dari Facebook dan LDR 2 Tahun, Pria Ini Tertipu Foto Profil, Terlanjur Sayang-sayangan

Apes betul nasib Yusuf (33 tahun). Niat mencari jodoh lewat Facebook, pria yang bekerja sebagai buruh migran di Korea Selatan itu malah tertipu mentah-mentah. Uangnya pun ludes Rp 10 juta.



Singkat cerita, Yusuf berkenalan dengan seorang perempuan cantik yang kepadanya mengaku berusia 24 tahun.

Namanya Dewi (bukan nama sebenarnya). Dewi adalah seorang warga negara Indonesia yang bekerja sebagai TKW di Taiwan.

Setelah melalui pendekatan selama sebulan, Yusuf menyatakan cinta kepada Dewi.

Dan Dewi pun menerimanya. Mereka lantas menjalin hubungan jarak jauh (LDR). Mereka rutin mengobrol melalui video call.

Setiap kali video call, Dewi selalu mengenakan cadar. Namun hal itu tak mengurangi kemesraan di antara mereka. Mereka pun saling menyapa dengan panggilan ‘yang’.

“Kita kan belum muhrim, Mas,” kilah Dewi kepada Yusuf.

Yusuf pun menerima alasan itu tanpa curiga sedikit pun. Ia pikir, apa yang dibilang Dewi ada benarnya.

Tak terasa, dua tahun sudah lamanya mereka pacaran. Perasaan cinta di antara mereka semakin bertumbuh.

Saban bulan, tak lupa Yusuf selalu mengirimi Dewi uang dengan senang hati.

Hingga akhirnya, Yusuf pun mengutarakan keinginannya untuk melamar Dewi dan berniat mengunjunginya ke Taiwan.

Yusuf pun diberi syarat oleh wanita itu. Syaratnya adalah Yusuf harus menikahi si wanita terlebih dahulu, meskipun hanya nikah siri.

Yusuf pun memutuskan untuk mempersiapkan segala sesuatunya bersama temannya.

Setelah semua sudah dipersiapkan, mulai dari lokasi, foto, makeup, konsumsi, dan lain-lainnya, Yusuf dihadapkan dengan kenyataan pahit.

Yusuf begitu terkejut ketika melihat wajah asli Dewi yang tidak cuma lebih tua, tapi juga sepenuhnya berbeda dari foto-foto yang dilihatnya di akun Facebook Dewi.

Tak hanya tertipu di penampilan, Yusuf juga tertipu di uang.

“Sebelum hari pernikahan, saya diminta uang sebesar Rp10 juta untuk ongkos beli pesawat dan cuti ke Indonesia,” katanya.

Tahu dirinya telah ditipu, Yusuf pun batal menikahi wanita itu dan meminta uangnya dikembalikan. Namun, wanita itu terlanjur kabur lebih dulu.

Yusuf diketahui sudah kembali ke Korea untuk melanjutkan pekerjaannya. Namun, wanita itu justru menghilang dan masih dalam pencarian Yusuf.

“Nanti saya minta tolong ke teman-teman, tolong share video ini, tolong cari informasi tentang orang tersebut untuk menyelesaikan masalah uang. Karena di sini saya juga kasihan dengan Mas Yusuf, dia sudah kehabisan uang,” kata teman Yusuf dalam video wawancara itu.

Usut punya usut, terungkaplah fakta bahwa wanita yang menipu Yusuf selama dua tahun menjalin hubungan cinta LDR itu, rupanya menggunakan foto seorang perempuan bernama Intan.

Foto tersembut diambil dari akun Facebook Intan Permata Rias Pengantin dan disalahgunakan oleh si wanita yang menipu Yusuf.

LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...

Miris! Bukannya Diantar ke Tempat Karantina, Gadis Pasien Covid-19 Justru Diperkosa Oleh Sopir Ambulans

Entah apa yang ada dalam pikiran sopir ambulans satu ini yang tak takut dengan virus corona.

Aksi Bejat Sopir Ambulans Gauli Pasien Covid-19, Sengaja Putari Jalan 18 Km  Sebelum ke Rumah Sakit - Surya Malang

Bahkan justu melakukan tindakan bejat pada orang yang sedang tertular virus corona.

Yang lebih mengherankan lagi, saat ia membawa seorang gadis pasien virus corona yang dikenal dengan sebutan covid-19 tersebut.

Bukannya membawa ke rumah sakit ataupun tempat karantina untuk pasien virus yang sangat menular tersebut, ia justru membawa gadis malang itu ke tempat sepi.

Aksi Bejat Sopir Ambulans Gauli Pasien Covid-19, Sengaja Putari Jalan 18 Km  Sebelum ke Rumah Sakit - Surya Malang

Di tempat tersebut, ia nekat merudapaksa pasien virus corona itu tanpa takut tertular covid-19.

Insiden tak bermoral tersebut terjadi saat salah seorang sopir ambulans ditugaskan mengantar seorang pasien covid-19 ke rumah sakit rujukan virus corona.

Kejadian yang terjadi di pada hari Sabtu itupun menjadi catatan kelam tambahan dalam penanganan virus corona di dunia.

Seorang sopir ambulans bernama Noufal V (25) yang berasal dari Kayamkulam, India sedang bertugas mengoperasikan ambulan swasta Kaniv 108 melakukan tindakan tak bermoral.

Ia pun langsung dipecat dari tempatnya bekerja setelah insiden pemerkosaan yang dilakukannya terbongkar.

Insiden tersebut terjadi di sebuah wilayah bernama Pandalam, yakni salah satu daerah yang berada di negara bagian Kerala, India.

Mendapat laporan mengenai tindak asusila pada seorang gadis pasien virus corona oleh sopir ambulans, pihak kepolisian pun langsung mengamankan pelaku.

Kepala polisi distrik Pathanamthitta, KG Simon, mengatakan gadis itu dijemput dari kediaman pamannya di Vadakkedathukavu ke rumah sakit.

"Dia dijemput dari rumah sekitar jam 10 malam lalu diantar ke CFLTC Adoor, tempat Noufal menjemput seorang wanita tua."

"Dia melakukan kejahatan di tempat sepi dekat Aranmula setelah mengantar wanita tua itu ke CFLTC Kozhencherry."

CFLTC adalah singkatan untuk rumah sakit rujukan pasien virus corona di INdia yang memiliki kepanjangan Covid First Line Treatment Centers.

Insiden pemerkosaan yang dialami oleh pasien covid-19 tersebut terbongkar setelah korban melaporkan perbuatan bejat pelaku saat tiba di CFLTC Pandalam.

Mengutip dari Times of India, Senin (7/9/2020), menurut penuturan pihak kepolisian, pelaku sudah hampir setahun menjadi operator ambulans.

Ternyata, pelaku juga pernah hampir terjerat kasus kriminal sebelum bekerja sebagai seorang sopir ambulans.

Ia diketahui hampir membunuh salah seorang warga dalam kasus penyerangan di daerah bernama Alappuzha.

Kasus itupun kini tersiar di seantero India hingga Partai oposisi India United Democratic Front (UDF) dan Bharatiya Janata Party (BJP) atau partai penguasa di negeri Sungai Gangga tersebut menyerukan penyelidikan kasus asusila ini.

"Gadis itu diantar sendirian dengan ambulans bersama pelakunya... Polisi sekarang mengatakan dia memiliki latar belakang kriminal; kenapa ini tidak dipikirkan sebelum dia ditunjuk?" keluh pemimpin oposisi Ramesh Chennithala.

Sementara itu kepala negara bagian Kerala dari partai BJP K Surendran mengatakan, insiden itu menyoroti kesalahan pemerintah.

Hingga membuat seruan melebar dengan kritik keras serta permintaan agar menteri kesehatan India mengundurkan diri.

"Kami menuntut pengunduran diri Menteri Kesehatan," ujarnya dikutip dari Times of India.

Petugas medis distrik Pathanamthitta AL Sheeja menerangkan, perawat pemerintah menemani pasien di ambulans hanya jika kondisinya serius karena layanan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta.

"Sesuai peraturan, teknisi medis darurat (EMT) harus ada di ambulans, tetapi dalam kasus ini hanya pengemudi yang ada. Kami tidak tahu kenapa EMT itu tidak ada,” ujarnya.

Untuk diketahui, korban pemerkosaan tersebut adalah salah satu dari 148 pasien covid di distrik itu pada Sabtu (5/9/2020).

Ibu dan adik korban ternyata telah terlebih dahulu dinyatakan positif covid-19 dan telah dirawat di tempat yang sama.

Mendengar seruan yang hampir berdengung di seluruh wilayah India mengenai kasus pemerkosaan yang dialami pasien covid-19 tersebut, Menteri Kesehatan India, KK Shailaja angkat bicara.

Ia mengatakan akan menindak tegas pada pelaku pemerkosaan tersebut.

Dia berkata, Noufal dipekerjakan berdasarkan pengalaman masa lalunya di layanan ambulans di Alappuzha selama 2014-2015. 


LANGSUNG SHARE KE MEDSOS...